BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Tuesday, February 23, 2010

Perjalanan ke Andalusia Spain.

Kali ni aku sekeluarga bercuti ke Andalusia Spain pada 15-19 Feb minggu lepas. Andalusia merupakan antara tempat menarik yang harus dilawati jika ada kesempatan atau yang lebih penting jika ada duit terlebih. Antara tempat2 yang kami lawati di Andalusia ialah Malaga, Gibraltar, Marbella, Cordoba, Granada, Sierra Nevada, Ronda dan Sevilla.
Sampai sahaja di Airport Malaga kami terus ke pejabat sewa kereta yang tidak jauh dari Airport. Ini merupakan pengalaman pertama apabila terpaksa memandu sebelah kiri pada waktu malam dengan keadaan hujan, kabus tebal dan yang paling penting tak tahu jalan. Rasa macam nak menangis bawa kereta waktu tu dengan kepala aku tengah pening nak muntah. Lepas ni barang siapa nak ke sini pastikan anda sampai di Airport sebelum waktu malam. Nasib baiklah waktu tu aku hanya memandu berdasarkan pemandu dihadapan. So tak delah tension sangat. Betul tak Jap? Hahaha.


Hari pertama Marbella-Gibraltar-Marbella
Tempat pertama yang kami lawati ialah Gibraltar. Perjalanan mengambil masa dalam 2 jam dari tempat penginapan di Marbella. Gibraltar diambil sempena nama Gibraltar rock atau dalam sejarah Islam Jabal Taariq. Ia sebenarnya dalam jajahan British. Sampai sahaja di sempadan /imegresen antara Spain dan Gibraltar aku terus mencari parking. Anda tidak dinasihatkan untuk membawa kereta disebabkan kesesakan apabila nak keluar balik nanti. Oleh itu kami mengambil keputusan berjalan kaki merentasi imegresen. Selepas tu kami menaiki bas menuju ke cable car Gibraltar Rock. Dalam hati sebenarnya tengah berkobar2 dan seram jugak sebab aku ni bolehlah dikategori sebagai manusia yang gayat sikit benda2 tinggi ni. Tapi disebabkan semangat nak naik atas bukit tu berkobar2, aku kuatkan juga semangat nak naik. Tapi...cable car close lah pulak sebab angin terlalu kuat. Mungkin tak de rezeki la kot. Tapi tak pe, insyAllah kalau ada rezeki lebih aku akan sampai jugak. Lepas tu kami pun bersiar2 di bandar Gibraltar. Agak mahal juga barang dekat sini. Kata bandar duty free, tapi harga lebih mahal dari London. Lepas tu kami mengambil keputusan menunggu bas dan penuju ke parking kereta. Dalam perjalanan balik aku bagi Ina bawa kereta. Sebab aku tahu dia pun dah gian nak bawa belah kiri. Ok gak aku tengok Ina bawa kereta. Tapi kengkadang tu terbabas gak sebelah kanan jalan.
Maklumlah pertama kali seumur hidup bawa kereta belah kiri. Ingatkan dalam perjalanan balik nak singgah ke Ronda, tapi disebabkan perjalanan mengambil masa agak lama, jadi kami mengambil keputusan balik ke apartment. Anak-anak punyalah riang sebab dapat balik awal dan boleh mandi swimming pool. Maka akulah yang terpaksa melayan anak-anak ni mandi. Kesian aku tengok anak-anak aku ni, dah lama tak dapat mandi swimming pool. Kali terakhir mandi masa summer tahun lepas masa lepak kat caravan Essex.


Sejarah mengenai Gibraltar rock.
Mendung hitam menyelubungi bumi Spanyol. Eropah sedang dikongkong sepenuhnya oleh penjajah iaitu Raja Gotik yang zalim. kaum Wanita terancam kesuciannya, petani dikenakan pajak tanah yang tinggi, dan banyak lagi penindasan yang tak berperikemanausiaan. Raja dan koncunya bersuka ria dalam kemewahan sedang rakyat merintih dalam kesengsaraan. Sebahagian besar penduduk yang beragama Kristen danYahudi berpindah ke Afrika dengan harapan mendapat ketenangan yang lebih baik. Dan masa tu Afrika, adalah sebuah daerah yang makmur dan mempunyai toleransi yang tinggi karena berada di bawah naungan pemerintahan Islam.

Satu dari jutaan yang turut serta berpindah itu adalah Julian, Gubernur Ceuta yang putrinya Florinda telah dinodai Roderick, raja bangsa Gotik. Mereka memohon pada Musa bin Nusair, raja muda Islam di Afrika untuk memerdekakan negeri mereka dari penindasan raja yang zalim itu. Setelah mendapat persetujuan Khalifah, Musa melakukan pengintaian ke pantai selatan Sepanyol. Bulan Mei tahun 711 Masehi, Tariq bin Ziyad, daripada bangsa Barbar yang juga mantan pembantu Musa bin Nusair memimpin 12.000 anggota pasukan muslim menyeberangi selat antara Afrika dan daratan Eropah.
Setelah sampai kapal-kapal yang berisi tentera islam di Eropah, Tariq mengumpulkan mereka di atas sebuah bukit karang, yang dinamakan Jabal Tariq (karang Tariq) yang sekarang terkenal dengan nama Jabraltar. Diatas bukit karang itu Tariq memerintahkan pembakaran kapal-kapal yang telah menyeberangkan mereka. Arahan ini membuat tenteranya keheranan. “Kenapa anda lakukan ini?” tanya mereka. “Bagaimana kita kembali nanti?” tanya yang lain.
Namun Tariq tetap pada pendiriannya. Dengan gagah berani ia berseru,”Kita datang ke sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya 2 pilihan, menakluk negeri ini dan menetap di sini, atau kita semua syahid di jalan Allah. Keberanian dan perkataannya yang luar biasa menggugah Iqbal, seorang penyair Persia, untuk menggubahnya dalam sebuah syair berjudul "Piyam-i Mashriq": “Tatkala Tariq membakar kapal-kapalnya di pantai Andalusia (Spanyol), Prajurit-prajurit mengatakan, tindakannya tidak bijaksana. Bagaimana bisa mereka kembali ke negeri sal, dan perusakan peralatan adala hbertentangan dengan hukum Islam. Mendengar itu semua, Tariq menghunus pedangnya, dan menyatakan bahwa setiap negeri kepunyaan Allah adalah kampung halaman kita.”
Kata-kata Tariq itu menaikan semangat prajurit muslim yang dipimpinnya. Bala tentara muslim yang berjumlah 12.000 orang maju melawan tentara Gotik yang berkekuatan 100.000 tentara. Pasukan Kristen jauh lebih unggul baik dalam jumlah maupun persenjataan. Namun semua itu tak mengecutkan hati pasukan muslim.
Tanggal 19 Juli tahun 711 Masehi, pasukan Islam dan Nasrani bertemu, keduanya berperang dekat muara sungai Barbate. Pada pertempuran ini, Tariq dan pasukannya berhasil melumpuhkan pasukan Gotik, hingga Raja Roderick tenggelam di sungai itu. Kemenangan Tariq yang luar biasa ini, menjatuhkan semangat orang-orang Spanyol dan semenjak itu mereka tidak berani lagi menghadapi tentara Islam secara terbuka.
Tariq membagi pasukannya menjadi empat kelompok, dan menyebarkan mereka ke Kordoba, Malaga, dan Granada. Sedangkan dia sendiri bersama pasukan utamanya menuju ke Toledo, ibukota Spanyol. Semua kota-kota itu menyerah tanpa perlawanan. Kecepatan gerak dan kehebatan pasukan Tariq berhasil melumpuhkan orang-orang Gotik.
Rakyat SEpanyol yang sekian lama tertekan akibat penjajahan bangsa Gotik, mengalu-alukan orang-orang Islam. Selain itu, perilaku Tariq dan orang-orang Islam begitu mulia sehingga mereka disayangi oleh bangsa-bangsa yang ditaklukinya. Salah satu pertempuran paling seru terjadi di Ecija, yang membawa kemenangan bagi pasukan Tariq. Dalam pertempuran ini, Musa bin Nusair, atasannya, sang raja muda Islam di Afrika ikut bergabung dengannya. Seterusnya kedua jenderal itu bergerak maju terus dan dalam jangka waktu kurang dari 2 tahun seluruh dataran Sepanyol jatuh ke tangan Islam. Portugis ditaklukki pula beberapa tahun kemudian.


“Ini merupakan perjuangan utama yang terakhir dan paling sensasi bagi bangsa Arab itu,” tulis Phillip K.Hitti, “ wilayah Eropa yang paling luas yang belum pernah mereka peroleh dalam kekuasaan Islam. Kecepatan pelaksanaan dan kesempurnaan keberhasilan operasi ke Sepanyol ini telah mendapat tempat yang unik di dalam sejarah peperangan abad pertengahan. ”Penaklukkan Spanyol oleh orang-orang Islam mendorong timbulnya revolusi sosial di mana kebebasan beragama benar-benar diakui. Ketidak toleranan dan penganiayaan yang biasa dilakukan orang-orang Kristen, digantikan oleh toleransi yang tinggi dan kebaikan hati yangluar biasa.Keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu, sehingga jika tentara Islam yang melakukan kekerasan akan dikenakan hukuman berat. Tidak ada harta benda atau tanah milik rakyat yang disita. Orang-orang Islam memperkenalkan sistem perpajakan yang sangat jitu yang dengan cepat membawa kemakmuran di semenanjung itu dan menjadikan negeri teladan di Barat. Orang-orang Kristen dibiarkan memiliki hakim sendiri untuk memutuskan perkara-perkara mereka. Semua komunitas mendapat kesempatan yang sama dalam pelayanan umum.
Pemerintahan Islam yang baik dan bijaksana ini membawa efek luar biasa. Orang-orang Kristian termasuk pendeta-pendetanya yang pada mulanya meninggalkan rumah mereka dalam keadaan ketakutan, kembali pulang dan menjalani hidup yang bahagia dan makmur. Seorang penulis Kristen terkenal menulis: “Muslim-muslim Arab itu memerintah kerajaan Kordova yang baik adalah sebuah keajaiban Abad Pertengahan, mereka memperkenalkan obor pengetahuan dan peradaban, kecemerlangan dan keistimewaan kepada dunia Barat. Dan saat itu Eropah sedang dalam keadaan yang tidak menentu.” Seterusnya Tariq bermaksud untuk menakluk seluruh Eropah, tapi Allah menentukan lain. Saat merencanakan penyerbuan ke Eropah, datang panggilan dari Khalifah untuk pergi ke Damaskus. Dengan disiplin dan kepatuhan tinggi, Tariq memenuhi panggilan Khalifah dan berusaha tiba seawal mungkin di Damaskus. Tak lama kemudian, Tariq wafat di sana. Panglima Islam berbangsa Barbar yang telah menakluk Spanyol iaitu sebuah wilayah Islam terbesar di Eropah selama lapan abad di bawah kekuasaan Islam telah memenuhi panggilan Rabbnya. Semoga Allah merahmatinya.
Hari kedua Marbella-Cordoba-Granada-Sierra Nivada-Marbella.
Hari ni kami keluar awal sebab perjalanan agak jauh. Dari Marbella ke Cordoba sejauh 213km mengambil masa 2 jam setengah ke 3 jam. Permandangan sungguh cantik dengan keadaan jalan yang selesa membuat aku suka dengan negara ni. Sampai sahaja di Cordoba dalam jam 11 pagi kalau aku tak silap. Hari pulak hujan sepanjang perjalanan ke Cordoba. Alhamdulillah senang dapat parking kereta. Dekat Cordoba kami hanya sempat melawat Mezquita Codoba sebab masa tak mengizinkan kerana jam 2 ptg mesti sampai di Granada pulak. Dekat bawah ni ada sedikit tentang sejarah Masjid agong di Cordoba. Copy paste aje. hehehe
Pada abad ke 8, Masjid Agung Córdoba (the Mezquita), yang saat ini juga dikenal Katedral Katolik Roma, menjadi kebanggaan arsitektur muslim di negara barat pada masa itu. Mesjid ini dibangun diatas tanah gereja St Vincent setelah dibeli dari komunitas Kristen setempat sebelum dimusnahkan. Menjadi monumen yang paling hebat dari Dinasti Umayyah, dimana ibukota Al-Andalusia berada di Cordoba.

Bangunan ini tidak hanya difungsikan sebagai pusat religi, akan tetapi juga merupakan manifestasi sosial, budaya dan politik. Setelah Reconquista (pengambil alihan kekuasaan dari Muslim ke Kristen) di Spanyol, mesjid ini berubah menjadi sebuah gereja, dengan menambahkan katedral Gothic ke tengah-tengah bangunan. Saat ini seluruh bangunan mesjid sudah digunakan untuk Katedral Keuskupan Córdoba di Spanyol.
 

Masa pembangunan Pembangunan masjid yang mencakup area seluas 23,400 meter persegi berlangsung selama lebih dari dua abad dan dilakukan beberapa tahap. Dimulai tahun 784 M di bawah pengawasan emir Cordoba, Abd ar-Rahman I. Beliau terinspirasi oleh masjid di Damaskus. Pembangunan mesjid dilanjutkan oleh Abd ar-Rahman II (822-852) dengan memperluas ruang sembahyang dan halaman luar, serta menyediakan salinan asli Quran dan tulang lengan Nabi Muhammad, menjadikannya sebagai salah satu situs utama ziarah Islam. Masjid mengalami banyak perubahan di masa Abd ar-Rahman III pada abad kesembilan. Beliau memerintahkan pembangunan menara baru. Pada masa Al-Hakam II memperluas rencana bangunan dan memperkaya desain mihrab di tahun 961. Pembangunan terakhir adalah termasuk penyelesaian gang luar dan halaman pohon jeruk, yang diselesaikan oleh Al-Mansur Ibn Abi Aamir di tahun 987.

Ornamen mesjid
Bangunan mesjid ini paling dikenal karena adanya ornament lengkungan kurva raksasa yang menghubungkan pilar. Sebanyak 900 pilar dengan bahan jasper, onyx, marmer dan granit, memberikan nuansa yang sangat indah di dalam mesjid. Ornamen ini juga biasa dikenal oleh para arsitek lain sebagai “lengkung tapal kuda”. Inovasi dan estetika murni dari batu bata ini menciptakan pola bergaris-garis putih merah yang memberikan kesatuan dan karakter khusus dengan seluruh desain.

Pada jantung mesjid ini terdapat Mihrab, tempat dimana imam memimpin sholat yang menghadap ke kiblat (Mekkah). Berbentuk cekungan langit-langit yang diukir dari blok marmer dan ruang-ruang di kedua sisinya dihiasi dengan mosaik Byzantium indah dari emas. Di sekeliling mihrab terukir dengan tinta emas dan biru 99 nama-nama asma Allah SWT.

Peralihan kuasa.
Pada tahun 1236, Córdoba diambil alih dari pasukan Muslim oleh Raja Ferdinand III. Setelah dikuasai, masjid ini diubah menjadi gereja Kristen. Beberapa tahun kemudian banyak ornamen yang dihancurkan dan juga dilakukan penambahan kapel-kapel Kristen, sehingga menghancurkan keselarasan dari arsitektur Mezquita. Penambahan tersebut berupa pembangunan Villaviciosa Chapel dan Royal Chapel di dalam masjid.

Raja-raja selanjutnya yang mengikuti menambahkan berbagai macam fitur Kristen. Menara mesjid ditambahkan bel, sebagaimana lazimnya menara gereja. Perubahan yang paling signifikan adalah pembangunan katedral Renaisans di tengah struktur bangunan mesjid. Itu dibangun dengan izin dari Charles V, Raja Spanyol. Seniman dan arsitek terus menambah struktur yang ada hingga akhir abad ke-18. Dari total 900 pilar yang ada, tersisa 856 dari dampak pembangunan katedral ditengah-tengah mesjid. Namun kemudian, Raja Charles V menyesali keputusannya, dan berkata pada para arsiteknya : “What you are building here can be found anywhere, but what you have destroyed exists nowhere”.



Selepas habis kitaorang ronda Cordoba kami bergerak ke Granada sebab kitaorang kena sampai di Alhamra jam 2 ptg. Sebab tikit masuk ke Alhamra jam 2 ptg. Perjalanan ke Granada sejauh 210 km. Bila aku tengok aje garmin rasa macam tak sempat aje nak sampai kat sana jam 2 ptg. Bila  aku keluar dari Cordoba setelah tersesat dan telah terpisah dgn Jepri dah mengambil masa dekat setengah jam. Kitaorang memang dah terpisah jalan.Masing-masing mengunakan jalan yang lain. Cuma aku garmin aku tunjuk jalan kampung yang dekat. Manakala tomtom Jepri tunjuk jalan highway tapi jauh. Tapi walaupun jalan kampung, jalan dia memang best. Aku sempat isi minyak dan berhenti makan bekalan yang kitaorang bawa. Sampai aje di Granada jam 3 ptg. Jepri sampai lewat setengah jam dari aku.Memang tak de rezeki nak masuk istana Alhambra, cuma dapat masuk taman aje.
al hamra'Istana al-Hamra’ adalah antara kesan sejarah Andalus yang agung kerana keindahan dan keunikan seni binanya. Al-Hamra’ asalnya adalah sebuah kubu kecil pada kurun ke empat hijrah. Apabila Badis bin Habus dari puak Barbar berjaya menguasai Granada, beliau telah menjadikannya sebagai pusat pemerintahannya. Tembok yang besar dibina di sekeliling bukit tempat terletaknya kubu tersebut dan di dalamnya dibina qosobah. Ia kemudiannya menjadi kubu Granada yang kuat.
Ketika Muhammad bin al-Ahmar memasuki Granada pada tahun 635H (1238M) beliau mencari sebuah tempat yang kuat dan tahan. Akhirnya beliau menemui al-Hamra’ di timur laut Granada. Di tempat tinggi ini beliau meletakkan asas kubu barunya iaitu istana al-Hamra’. Beliau mengarahkan agar dibina sebuah empangan di atas sungai Hadrah di utara bukit supaya air dapat disalurkan ke kubu. Sultan sendiri bergotong royong membinanya dan memberi ganjaran kepada para pekerja yang rajin.
Ibn al-Ahmar menjadikan istana tersebut sebagai pusat pemerintahannya dan membina beberapa menara di dalamnya. Beliau juga membina tembok besar yang memanjang hingga kawasan bukit yang landai. Pada zaman Muhammad al-Faqih beliau menyempurnakan binaan kubu dan istana. Apabila Muhammad III menaiki takhta beliau membina Masjid Jamek di Istana.
Zaman pemerintahan Yusof I dan anaknya Muhammad V adalah zaman keemasan pembinaan istana al-Hamra’. Semasa pemerintahan Yusof I, dibina tembok yang mengelilingi al-Hamra’ dengan buruj dan pintu besarnya yang dinamakan Pintu Shariah atau Keadilan. Selain itu banyak lagi pembinaan yang dilakukan oleh beliau termasuklah menara, istana dan Hammam. Apabila anaknya mengambil alih, beliau menyempurnakan pembinaan yang telah dimulakan bapanya.
Mungkin ada yang bertanya dari mana asal nama al-Hamra’? Dikatakan ia adalah nama kubu al-Hamra’ lama yang di atasnya Ibn Ahmar membina istananya. Sumber lain menyatakan bahawa nama tersebut bersempena warna merah menara istana Granada atau kerana batu yang digunakan untuk membina tembok luar berwarna merah atau kerana warna tanah di situ yang menjadi merah disebabkan banyak bercampur dengan asid besi.


Selepas selesai kitaorang bersiar-siar di Alhamra kami pergi ke Sierra Nivada. Perjalanan mengambil masa dalam 1 jam sebab perjalanan terpaksa memanjat gunung yang agak tinggi. Kalau tak silap saya hampir 4000 meter dari paras laut. Sampai kat sana hari pun dah malam dan hujan salji yang turun dengan lebatnya membuat kitaorang rasa cuak sangat takut kereta tak boleh nak bergerak. Jalan terlalu licin dan sangat merbahaya. Selesai aje sesi bergambar ala-ala koboi kami pun bergerak turun nak menuju ke destinasi utama. Apartment la. Untuk hari ni sahaja kami dah berjalan sejauh hampir 600km.


Hari ke tiga Marbella-Ronda-Sevilla-Marbella.
Dalam pukul 9 pagi kami semua bertolak ke Ronda. Merupakan kawasan pelancongan diatas gunung yang mengambil masa hampir 2 jam perjalanan dari tempat penginapan. Sepanjang perjalanan ke Ronda banyak tempat yang menarik dan cantik permandangan untuk dilihat. Ronda terkenal dengan panggilan White City dimana dahulu bangunan dibina dicelah tarahan gunung.




Selepas makan tengahari kami bertolak menuju ke Sevilla yang merupakan antara bandar yang terbesar di Andalusia. Ia merupakan bandar  moden yang banyak menyimpan bangunan sejarah Andalusia. Cuma kami tak sempat nak mengambil banyak gambar sebab cuaca tak menizinkan. Setelah singgah di Carrefour kami memulakan perjalanan balik ke tempat penginapan.


Hari terakhir Marbella-Malaga-London
Kami menuju ke tempat shopping di Malaga yang berdekatan dengan airport Malaga. Kemudian kami memulangkan kereta yang kami gunakan sepanjang berada di Andalusia dan menuju ke Airport untuk pulang ke London.